http://www.youtube.com/watch?v=d-kvZq4ARg4&feature=related
HARAP KALIAN LIAT SEMUA...INI YANG DILAKUKAN MANUSIA SESAMA MAHLUK HIDUP..
GWE HARAP LO SEMUA TERGERAK HATINYA n TAHU KALAU MANUSIA2 INI LEBIH HINA DARI HEWAN..
THX
Tuesday, January 27, 2009
Thursday, January 22, 2009
Gwe Suka banget Lagu Ini (drumya Gwe Bisa)
Keren Baget Sumpahh Dehh..
Bagi Pencinta MEtal PAsti tau donk Slipknot itu giana??..
Nah Ini video Gwe berhasil memecahkan bagaimana Kerenya Joey Jordison main..
Makaya Ini adalahh 1 Dari 10 Video Yang gwe Paling Suka..
Di Urutan ke 2 ada Videonya Casiopea-Asayake
http://www.youtube.com/watch?v=yeb3j-HbaSQ
Di urutan Ke 3 ada Videonya Travis Barker Remix Soulja Boy "Crank That"
http://www.youtube.com/watch?v=RKQgDY0pZ68
Di Urutan ke 4 ada Videonya Slipknot-Psycosocial
http://www.youtube.com/watch?v=MjsUzI_BtGk
Di urutan ke 5 Ada Videonya barrY-Mati saja
http://www.youtube.com/watch?v=wrkAezF_YKw
Ke 6 ada Ran-Selamat pagi
http://www.youtube.com/watch?v=deBiwMbANlQ
Ke 7 ada Joey Jordison-Drum Solo
http://www.youtube.com/watch?v=wdHceDElBxs
Ke 8 ada Mike Portnoy - Drum Solo
http://www.youtube.com/watch?v=Bl4aW2AkBOg
KE 9 ada as i lay dying-94 hours
http://www.youtube.com/watch?v=4AnEVnqEss4
Ke 10 ada ecoutez-simpan saja
http://www.youtube.com/watch?v=lrYSZ_HeNdU
thats It....
Valentine dan konsumerisme didalamnya
Sejarah, Kontroversi dan Serba-Serbinya Sejarah Valentine’s Day
Dari namanya saja, perayaan Hari Kasih Sayang ini serasa memiliki perpaduan sebuah tradisi yang bernuansa Kristiani dan Roma kuno. Ada beberapa versi mengenai legenda dari sosok Valentine ini. Dahulu, seorang pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang potensial. Nah, Valentine tidak setuju dengan peraturan tersebut. Ia secara diam-diam tetap menikahkan setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini dilakukannya secara rahasia. Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman mati. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa ia mati karena menolong orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan. Dalam legenda ini, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya, sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah surat untuknya. Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini—-‘From Your Valentine.’ Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine.
Versi lain tentang Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan. Dan sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Februari merupakan perayaan Lupercalia. Kala itu, anak-anak lelaki dan perempuan harus dipisahkan satu sama lain. Namun, pada malam sebelum Lupercalia, nama-nama anak perempuan Romawi yang sudah ditulis di atas kertas dimasukkan ke dalam botol. Nah, setiap anak lelaki akan menarik sebuah kertas. Dan anak perempuan yang namanya tertulis di atas kertas itulah yang akan menjadi pasangannya selama festival Lupercalia berlangsung keesokan harinya. Kadang-kadang, kebersamaan tersebut bertahan hingga lama. Akhirnya, pasagan tersebut saling jatuh cinta dan menikah di kemudian hari.
Industri “Kasih Sayang”
Pada sebuah website, disebutkan ada testamen yang ditulis Saint Valentine sesaat sebelum dihukum mati oleh Kaisar Claudius II di Roma, 14 Februari 269 M. Inti testamen itu adalah “cinta tak bisa dimatikan”: meski orangnya sudah mati. Kendati ada beberapa versi mengenai sejarah Hari Valentine, keteguhan hati Sang Santo dalam memberi kasih-sayang kepada sesama –dengan risiko dihukum mati– menjadi acuan paling pas untuk momentum Hari Kasih Sayang. Bisa dipahami jika peringatan atas kematian Saint Valentine ini semula lebih merupakan ritus keagamaan. Tetapi sejak abad ke-16, aspek religiositasnya memudar. Apa pasal? Hari Velentine kemudian dihubungkan pula dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi Kuno (disebut Lupercalia) yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Pada pesta itu, para pemuda desa selalu berkumpul pada medio Februari. Mereka menuliskan nama-nama gadis di desanya, dan meletakkannya ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut. Maka, gadis yang namanya terpilih itu akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Pemuda itu pun mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Para pemuka Nasrani pada zaman-zaman itu mengalami kesulitan untuk mengubah tradisi tersebut. Akhirnya, diputuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” menjadi “Dengan nama Pendeta Valentine”, sehingga dapat mengikat para pemuda dengan ajaran Nasrani. Catatan itu bisa menjadi sangat menarik ketika dalam perkembangannya, apa yang dilakukan para pemuda desa itu pun seolah-olah jadi acuan dalam perayaan Valentine, terutama di kalangan anak muda. Selain saling mengucapkan “Selamat Hari Valentine, mereka juga berkirim kartu dan bunga, saling curhat. Ucapan sayang dan cinta tumpah-ruah ketika itu. Terkadang muncul pula tradisi deviatif berupa pertukaran pasangan. Ada juga opini bahwa Hari Valentine menjadi momentum paling afdol untuk mencari pasangan. Pesta perayaan, baik massal maupun sekadar berduaan dengan pasangannya, digelar. Tidak heran apabila Valentine sering pula disebut hari milik anak muda dengan segala atribut perayaannya.
Kontroversi
Tetapi, tidak bisa dimungkiri, perayaan Hari Valentine masih memunculkan kontroversi di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Satu pihak dengan teguh menganggap Valentine bagus dirayakan dengan pemaknaan Hari Kasing Sayang. Pihak yang menentang menyebutnya sebagai bagian kebudayaan Barat, yang sama sekali tak sesuai dengan adat ketimuran. Dari kalangan agama, khususnya Islam, muncul pula reaksi serupa. Sebagian menyebut Valentine tak pas dirayakan umat Islam, karena latar belakang historisnya yang lebih dekat ke kebudayaan Kristiani. Bahkan, orang Islam yang tidak sepakat menyebut perayaan Hari Valentine sebagai bid’ah, karena tidak ada dasar hukumnya dalam syariat Islam. Bahkan, sebagian kalangan Kristiani pun ada yang tak sepakat dengan perayaan Valentine. Mereka menilai perayaan itu bukanlah ritus keagamaan, tapi aktivitas tradisi yang merujuk penyembahan berhala sebelum zaman Kristen. Yang jadi rujukan mereka adalah tradisi Pra-Kristen di Romawi yang memuja dua berhala: Nimrod dan Lupercalia. Kontroversi itu masih terus terjadi, bahkan sampai sekarang. Tapi, haruskah kita terjebak pada perdebatan sesuatu yang kontoversial? “Peringatan apa pun, yang terbaik adalah menangkap esensi atau pesan dari peringatan itu sendiri. Kita agaknya lebih suka melihat sesuatu dari aspek seremonialnya tanpa menangkap esensi yang ada. Kalau itu dilakukan, sudah pasti ada perbenturan budaya yang melahirkan kontroversi yang sama sekali tak bermanfaat. Itu juga berlaku untuk Valentine,” ujar Drs H Mohammad Adnan MA. Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng itu menambahkan, apabila Valentine dimaknai sebagai Hari Kasih sayang, itu mengandung pesan agar di hari-hari selanjutnya kita bisa memberikan kasih-sayang pada sesama secara lebih baik. “Apalagi saya tak melihat itu bagian dari agama. Maksudnya, bukan ritus keagamaan. Jadi tangkap saja makna esensialnya.”
Dari namanya saja, perayaan Hari Kasih Sayang ini serasa memiliki perpaduan sebuah tradisi yang bernuansa Kristiani dan Roma kuno. Ada beberapa versi mengenai legenda dari sosok Valentine ini. Dahulu, seorang pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan Kaisar Claudius II kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang potensial. Nah, Valentine tidak setuju dengan peraturan tersebut. Ia secara diam-diam tetap menikahkan setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini dilakukannya secara rahasia. Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman mati. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa ia mati karena menolong orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan. Dalam legenda ini, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya, sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah surat untuknya. Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini—-‘From Your Valentine.’ Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine.
Versi lain tentang Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan. Dan sehari setelahnya yaitu tanggal 15 Februari merupakan perayaan Lupercalia. Kala itu, anak-anak lelaki dan perempuan harus dipisahkan satu sama lain. Namun, pada malam sebelum Lupercalia, nama-nama anak perempuan Romawi yang sudah ditulis di atas kertas dimasukkan ke dalam botol. Nah, setiap anak lelaki akan menarik sebuah kertas. Dan anak perempuan yang namanya tertulis di atas kertas itulah yang akan menjadi pasangannya selama festival Lupercalia berlangsung keesokan harinya. Kadang-kadang, kebersamaan tersebut bertahan hingga lama. Akhirnya, pasagan tersebut saling jatuh cinta dan menikah di kemudian hari.
Industri “Kasih Sayang”
Pada sebuah website, disebutkan ada testamen yang ditulis Saint Valentine sesaat sebelum dihukum mati oleh Kaisar Claudius II di Roma, 14 Februari 269 M. Inti testamen itu adalah “cinta tak bisa dimatikan”: meski orangnya sudah mati. Kendati ada beberapa versi mengenai sejarah Hari Valentine, keteguhan hati Sang Santo dalam memberi kasih-sayang kepada sesama –dengan risiko dihukum mati– menjadi acuan paling pas untuk momentum Hari Kasih Sayang. Bisa dipahami jika peringatan atas kematian Saint Valentine ini semula lebih merupakan ritus keagamaan. Tetapi sejak abad ke-16, aspek religiositasnya memudar. Apa pasal? Hari Velentine kemudian dihubungkan pula dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi Kuno (disebut Lupercalia) yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Pada pesta itu, para pemuda desa selalu berkumpul pada medio Februari. Mereka menuliskan nama-nama gadis di desanya, dan meletakkannya ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut. Maka, gadis yang namanya terpilih itu akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Pemuda itu pun mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Para pemuka Nasrani pada zaman-zaman itu mengalami kesulitan untuk mengubah tradisi tersebut. Akhirnya, diputuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” menjadi “Dengan nama Pendeta Valentine”, sehingga dapat mengikat para pemuda dengan ajaran Nasrani. Catatan itu bisa menjadi sangat menarik ketika dalam perkembangannya, apa yang dilakukan para pemuda desa itu pun seolah-olah jadi acuan dalam perayaan Valentine, terutama di kalangan anak muda. Selain saling mengucapkan “Selamat Hari Valentine, mereka juga berkirim kartu dan bunga, saling curhat. Ucapan sayang dan cinta tumpah-ruah ketika itu. Terkadang muncul pula tradisi deviatif berupa pertukaran pasangan. Ada juga opini bahwa Hari Valentine menjadi momentum paling afdol untuk mencari pasangan. Pesta perayaan, baik massal maupun sekadar berduaan dengan pasangannya, digelar. Tidak heran apabila Valentine sering pula disebut hari milik anak muda dengan segala atribut perayaannya.
Kontroversi
Tetapi, tidak bisa dimungkiri, perayaan Hari Valentine masih memunculkan kontroversi di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Satu pihak dengan teguh menganggap Valentine bagus dirayakan dengan pemaknaan Hari Kasing Sayang. Pihak yang menentang menyebutnya sebagai bagian kebudayaan Barat, yang sama sekali tak sesuai dengan adat ketimuran. Dari kalangan agama, khususnya Islam, muncul pula reaksi serupa. Sebagian menyebut Valentine tak pas dirayakan umat Islam, karena latar belakang historisnya yang lebih dekat ke kebudayaan Kristiani. Bahkan, orang Islam yang tidak sepakat menyebut perayaan Hari Valentine sebagai bid’ah, karena tidak ada dasar hukumnya dalam syariat Islam. Bahkan, sebagian kalangan Kristiani pun ada yang tak sepakat dengan perayaan Valentine. Mereka menilai perayaan itu bukanlah ritus keagamaan, tapi aktivitas tradisi yang merujuk penyembahan berhala sebelum zaman Kristen. Yang jadi rujukan mereka adalah tradisi Pra-Kristen di Romawi yang memuja dua berhala: Nimrod dan Lupercalia. Kontroversi itu masih terus terjadi, bahkan sampai sekarang. Tapi, haruskah kita terjebak pada perdebatan sesuatu yang kontoversial? “Peringatan apa pun, yang terbaik adalah menangkap esensi atau pesan dari peringatan itu sendiri. Kita agaknya lebih suka melihat sesuatu dari aspek seremonialnya tanpa menangkap esensi yang ada. Kalau itu dilakukan, sudah pasti ada perbenturan budaya yang melahirkan kontroversi yang sama sekali tak bermanfaat. Itu juga berlaku untuk Valentine,” ujar Drs H Mohammad Adnan MA. Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng itu menambahkan, apabila Valentine dimaknai sebagai Hari Kasih sayang, itu mengandung pesan agar di hari-hari selanjutnya kita bisa memberikan kasih-sayang pada sesama secara lebih baik. “Apalagi saya tak melihat itu bagian dari agama. Maksudnya, bukan ritus keagamaan. Jadi tangkap saja makna esensialnya.”
Inilahh KampusKuu..

Lapangan parkir yang terhampar luas dimana batu-batu krikil menghiasi dan berebut untuk memenuhi lantai parkir di lapangan parkir fakultas hukum Universitas padjadjadran nampaknya sudah bisa menggambarkan bagaimana fasilitas yang mahasiswa dapat di Fakultas Hukum UNPAD.OKe..Ingat ini hanya fakultas Hukum doank lowh,apa mungkin Ekonomi juga ya?..
Ketika kalian memasuki gerbang Fakultas Hukum yang bisa kalian lihat hanyalah lapangan parkir yang luas dimana banyak mobil dan motor yang berserakan,lalu dihiasi tiang bendera ditengah-tengahnya,kalau agak masuk kedalam lagi kalian bisa liat ada tukang-tukang bakso dan jajanan kecil yang berjualan,pertanyaan yang muncul adalah dimana cafeteria nya atau minimal kantin dehh??..semua orang difakultas hukum juga bakal tau kalo di FH UNPAD itu gak ada cafeteria ato kantin sekalipun,yang ada adalah tukang jajanan yang dimana mereka jualan emperan gitu aja.Bagaimana mungkin Fakultas yang besar dan ternama ini tidak mempunyai sebuah cafeteria?..
Oke,kalau kalian masuk lagi kedalamnya ada sebuah Perpustakaan baru yang menurut gwe dan orang-orang keren abis,dan menurut gwe itu mirip Gramedia,mungkin juga kalah itu gramedia.Namanya adalah Perpustakaan Mochtar Kusumaadmadja.Buat peresmianya kemarin tepatnya hari rabu,harus menelan banyak korban,korban disini bukanya korban jiwa ya..Tetapi korban Waktu dan Biaya terutama buat anak Hukum pagi dimana jadwal UAS yang hari rabu itu diganti jadi tanggal 21,Banyak mahasiswa yang berencana pulang setelah tanggal 14 dimana UAS sudah selesai jadi dibatalkan,otomatis mereka malah harus bayar ganti ruginya.Bagaimana dengan fasilitas olahraga di UNPAD?..Seperti yang tadi gwe bilang kalo kita udah masuk daerah FH UNPAD yang terlihat itu hanya lapangan parkir,Granus,dan juga Pendopo,masa iya olahraga di pendopo? Atau digedung rektorat yang mungkin setiap harinya menggelar olahraga rutin bisa senam,yoga,ataupun karate itu juga mungkin diberikan bukan untuk mahasiswa.Sebenernya ada fasilitas olahraga di FH UNPAD yaitu lapangan bulu tangkis,tepatnya disamping secretariat BEM,itu juga karyawan-karyawanya yang main.Kalo UNPAD yang di Jatinagor memang sudah diberi fasilitas olahraga untuk bersama,beda banget kan sama Fakultas Hukum Unpad tercinta ini? Bisa gwe bayangkan kalo nanti mahasiswa FH Unpad lemes-lemes belajarnya tambah gak semangat deh menghadapi ata kuliah yang semakin lama makin sulit,kan kalo udah olah raga bisa jadi bugar dan sehat.Mungkin bisa dipergunakan lapangan parkir yang sekarang sebagai ajang olahraga mahasiswa,misalnya : Dorong mobil,angkat motor,dsb atau bisa aja bersihin pendopo atau granus?dan gwe jamin pasti gak ada yang mau,Oke..kita lanjut ke atas menelusuri kelas-kelas yang ada di gedung FH unpad,kalau sudah lantai 3 kalian pasti menemukan yang namanya E-Learning,,Wow..nama yang bagus mengalahkan Warnet,tapi bagaimanakah kualitasnya? Dari yang gwe tau dan alami akses internetnya lelet,aduh,gimana sama mahasiswa yag lagi kebelet dan keburu-buru ngerjain tugas,walau memang gak semua yang gratisan tuh enak,tetapi apa salahnya sih kalo fasilitas e-learning yang namanya lebih bagus dari warnet itu diperbaharui dan diGokilin akses internetnya kan gak ada salahnya,masa kalah ma Imperium?..Tapi gwe akui bahwa fasilitas itu sangat ngebantu banget di saat sulit cari tugas yang menumpuk ataupun lagi pengen banget buka FS atau FB,,hehehe..
Kalo dipikir-pikir kemana aja yah fasilitas yang baik yang bisa menunjang kemajuan kita sebagai mahasiswa? Masa iya selama kita kuliah itu-itu aja yang bisa kita nikmati.
Ya doain aja lahh tiba-tiba ada malaikat yang datang bangun tuh semua fasilitas dengan itu maka Unpad gak perlu ngeluarin duit lagi..heheh..sekian deehh gokam kali ini..SAlam jurnalisme trasformatif..”BiGdaddY”
Subscribe to:
Comments (Atom)
