Monday, April 5, 2010

Bukan kita,kalian,juga mereka kawan

Setidaknya sebelum aku menulis ini aku minum secangkir anggur merah yang suda diberi stempel pajak,dan harganya melambung tinggi sampai ke 38 ribu saja!!..Eheeemm..okey sekarang aku akan mulai menulis..

Bermula dari 2 orang ganteng yang berdiskusi tentang keluh kesah yang kita sama-sama alami di suatu perkumpulan kami,awalnya hanya pada kritik yang disampaikan si kawan tentang ada kecenderungan bahwa ada kebosanan dengan suasana yang ada disana (Rumah itu!),entah mengapa aku juga merasakan hal yang sama,setahun yang lalu ketika aku masuk dalam satu lingkungan aneh ini aku sangat bahagia dimana aku merasa bahagia dan selayaknya lah semua orang yang ada di rumah itu seperti keluarga ku,Kita jalan-jalan bareng bisa hanya nongkrong yang gak perlu mengeluarkan sepeser uangpun atau juga kumpul hanya sekedar ngebir saja..Akan tetapi aku merasakan ada hal yang cukup aneh ketika aku bersama dengan suasana dirumah itu,aku merasa aku tidak bisa menempatkan diriku se-PAS mungkin dan se-tepat mungkin diantara kalian semua dan juga entah apa yang harus aku lakukan dirumah itu..Saat datang di rumah yang baru aku sangat bersyukur karena keluargaku punya rumah baru tetapi kenapa? apa yang terjadi? dan apa yang ku dapat? kosong kawan..kalian seperti orang asing bagiku,dan aku seperti orang asing bagi kalian,ini bukan soal bagaimana relasi yang kita bangun,kalian tetap temanku dan aku tetap teman kalian..tapi kenapa ? aku merasa kosong? tidak ada yang namanya :

-ruang-ruang diskusi untuk memuaskan hasrat ingin tahu ku
-ruang curhat bersama "tante dari padang" atau teman yang lain
-tempat untuk aku bernyanyi serta mengeluarkan keluh kesahku di depan sebuah organ
-diskusi rutin
-suasana rapat yang harmonis

Mana? mana kawan?
Apa kalian sudah kehiilangan jati diri kalian?
Apa kalian hanya se sosok "SUMBER","KRITIK",pengetahuan kapitalisme tok!,atau juga fanatisme akan menyikapi kapital?..apa itu saja?...
Lihat sekeliling kawan..kita sekarang dimana dan bagaimana?..
aku tidak pernah menemukan seorang kawan yang aneh datang dan menawarkan sebatang rokok kepadaku dengan rambut gimbal yang telah tiada..DI KAMPUS!!..apakah lingkup kita hanya sekitar itu saja kawan?..Berbicara tentang kapitalisme vs sosialisme..haruskah??..

Mana keluargaku?..bukan karena aku tidak sering kesana..aku bosan kesana karena kalian terlalu homogen..mana buku-buku itu?..mana tulisan-tulisan itu?..yang saya temukan hanya barang dengan segi empat berwarna hitam dengan stick untuk memainkanya..atau juga arena perjudian didalamnya.. Pantas kah kalian berbicara tentang rakyat?..Berbicara sitem?..sedang ditanya pendapat kalian DIAM?..

Pikirkan lagi kawan..Bukan kita,kalian,ataupun mereka..

NB:Terserah kalian mau beranggapan apa setelah membaca ini..tapi aku perihatin..perihatin tidak semua secara langsung..Bagaimana mungkin berbicara perubahan atau transformasi..Kalian sama saja dengan mayat ditengah kerumunan orang yang masih senang bertanya mengapa..

Tidak Usah Dihiraukan

Aku tidak pernah tau dari mana aku berfikir dan bergerak untuk menciptakan hal ini
Kadang aku manusia mengharapkan sesuuatu yang bisa diaangap banyak orang sebagai ciri khas
dan juga dipandang orang sebagai karakter,kadang aku merasa tidak puas akan siapa diriku dan siapa kalian juga mereka semua aku tak paham mengapa kalian ada disini semua tertawa untuk semua tindaku yang kurasa tidak seberapa itu.Aku seperti halnya tanah kering yang basah karena hujan karena kekesalanku terus diguyur hingga aku rata dengan air dan masuk selokan yang banyak kecoa nya..Entah mengapa matahari terlalu boros memberikan sinar dan panasnya padaku kenapa pula aku harus mengalah demi sesuatu yang semu..

12 jam ku habiskan untuk merangkak dan mengais semua yang namanya kata-kata sukar dan banyak kutemukan para begundal asing yang menggunakan kata-kata sial seperti itu,wahai tinta apakah engkau sungguh ada ? buktikan kalau kau bisa mengajari aku tentang arti kata itu tolong jangan kau pusingkan aku dengan sejuta pesanmu yang tak guna bila kau tak bisa berbicara lantang didepan telingaku..

Ada apa dengan ku? aku terusik oleh ulah perasaan aku tersiksa oleh ulang teori apakah hidup hanya membutuhkan itu saja? apakah aku terjerumus masuk kedalamnya? Bumi sudah tidak lagi percaya kalu aku sebagai penduduknya dan ia tidak mau lagi berkompromi barang sedikit saja untuk ku diberi tinggal olehnya bahkan darahku pun harus kubayar agar aku bisa melihat Indahnya sang rembulan berkejar-kejaran dengan si bintang yang jumlahnya tak seberapa dibanding berjuta-juta mata yang melihatnya..wahai segumpalan hemoglobin dalam darahku keluarlah maka aku akan mencampakan dirimu sebagai korban bagi sang dewa kosmos..Aku penat dalam kesendirianku untuk berada dalam kepura-puraan,aku sibuk mencari jalan agar dapat kembali seperti apa yang selayaknya mereka katakan..

Ohh tidak nampaknya aku mengerti dan aku juga tidak paham dengan hal itu..Mereka seperti tanaman yang bolak balik ke pasar untuk mencari apa yan harus ia beli..Aduhh aku makin tak mengerti..Aku mungkin saja sudah gila untuk kesekian kalinya